5 Komposisi Parfum Termahal di Dunia
Sebagian besar aroma parfum dibuat dalam formulasi yang berbeda-beda, karena jika tidak, kita semua akan berjalan-jalan dan mencium aroma yang sama satu dengan yang lainnya, dan itu akan aneh bukan? Selain aromanya, faktor lain yang membedakan satu parfum dengan parfum lainnya adalah harga. Masing-masing wewangian mengandung campuran bahan yang berbeda, sebagian menggunakan bahan langka dan lebih dicari daripada yang lain, dari situlah label harga yang lebih mahal berasal. Lalu, bahan parfum apa saja yang paling mahal dan mengapa dianggap begitu berharga? Berikut ini Tania Perfume telah merangkum 5 komposisi parfum termahal di dunia, yuk simak!
OUD
Oud, atau ‘oudh’, merupakan salah satu bahan parfum yang bersumber dari kayu pohon tropis yang disebut agar. Sejauh ini terdengar mudah bukan? Yah, ini bukan sembarang kulit kayu di pohon ini, kayu harus terinfeksi dengan jenis jamur yang disebut ‘phialiphora parasitica’, yang menyebabkan kayu menghasilkan getah wangi gelap yang kemudian disebut oud. Hanya sebagian kecil dari pohon agar di dunia yang menghasilkan oud, oleh karena itu membuatnya sangat langka dan mahal.
MELATI
Cobalah cek parfum yang kamu miliki. Kami yakin beberapa dari komposisinya mengandung melati, bukan? melati adalah bahan yang sangat populer, namun belakangan ini lebih dari 80% parfum wanita mengandung melati sintetis (yang masih harum) dan sudah jarang menggunakan bahan alami karena harganya sangat mahal!
Dibutuhkan sekitar 2.000 pon bunga melati untuk menghasilkan hanya satu pon minyak dan sekitar 8.000 bunga melati untuk menghasilkan hanya 1/25 ons minyak absolut (kualitas terbaik). Karena banyaknya jumlah bunga yang dibutuhkan untuk menghasilkan sedikit minyak, harganya pun tinggi. Namun jangan biarkan hal ini membuatmu kesal, tentu kamu masih bisa menikmati aroma lembut melati di banyak parfum seperti YSL’s Opium, tanpa harus menjual barang berhargamu.
ORRIS
Membuat parfum yang terkenal di dunia adalah pekerjaan yang melelahkan, tetapi mengumpulkan bahan-bahan untuk memulai prosesnya juga tak kalah melelahkan. Orris adalah contoh brilian untuk hal ini, intensitas tenaga kerja yang tinggi dan waktu yang diperlukan untuk menghasilkan orris berkualitas baik adalah beberapa alasan utama mengapa harganya menjadi sangat mahal.
Akar orris harus dipanen, dikupas dengan tangan dan kemudian dibiarkan kering selama kurang lebih 2 tahun. Setelah proses yang memakan waktu ini, itu bisa digiling dan diubah menjadi bahan yang dicari. Sekali lagi, kamu melihat puluhan ribu pon hanya untuk satu kilo bahan berharga! Mau cari tahu apa hasil akhirnya? Coba Tom Ford’s Grey Vetiver sebagai permulaan.
Mawar Bulgaria
Tidak diragunakan lagi mawar adalah salah satu wewangian yang lebih populer dalam parfum, namun produksi bahan ini adalah salah satu yang termahal di industri! Diperlukan 10.000 pon kelopak mawar untuk menyaring satu pon minyak mawar.
Lebih dari setengah minyak mawar yang digunakan dalam industri parfum berasal dari Lembah Mawar di Bulgaria. Para pekerja di sana memiliki waktu yang sangat singkat untuk memetik bunga dan mengirimnya ke penyulingan – membuat kelangkaan dan label harga untuk minyak dekaden setinggi yang didapatnya. Beruntungnya, kamu bisa menikmati aroma mawar dalam wangi seperti Dior’s Miss Dior dengan harga yang lebih terjangkau.
MUSK
Akhirnya, tinggal kesturi! Bahan yang sangat populer, terutama untuk aroma pria. Musk sering dikaitkan dengan sejenis feromon, membuat mereka yang memakai bahan ilusif itu tak tertahankan!
Musk alami bersumber dari musk pod dari seekor rusa musk jantan; bahan alami hanya dapat diperoleh dengan membunuh hewan tersebut. Meningkatnya permintaan bahan ini mengakibatkan rusa kesturi menjadi hewan yang terancam punah. Untungnya, mayoritas musk yang sekarang ditemukan dalam parfum adalah sintetis. Artinya perburuan dan pembunuhan rusa telah berkurang dan aroma dengan kesturi telah tersedia untuk lebih banyak orang.
Baca Juga : 3 Parfum Yang Terinspirasi Dari Kota Ternama di Dunia
