12 Kategori Bahan Dasar Parfum Yang Harus Kamu Ketahui!
Bersiap ke luar rumah? mandi sudah, baju sudah oke, penampilan sudah stylish. Tinggal satu lagi nih, yap : semprotin parfum.
Kebiasaan di atas sudah menjadi rutinitas saat hendak beraktivitas. Tanpa parfum rasanya penampilan jadi kurang pede, dan itu wajar kok, karena semua orang ingin tubuhnya tercium wangi bukan?
Kamu pernah gak si bertanya, dari sekian banyak varian parfum yang ada di pasaran, ada berapa si bahan parfum yang digunakan? dan apakah semua jenis tumbuhan serta makhluk hidup lainnya bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan parfum?
Nah pada kesempatan kali ini Tania Perfume akan membahas mengenai bahan dasar parfum apa saja yang biasa dibuat? yuk simak infonya berikut ini!
1. Citrus
Citrus merupakan kategori wewangian yang berbau jeruk, khususnya verbena dan serai. Citrus ini termasuk dalam bahan parfum yang sudah kuno karena sudah digunakan ratusan tahun lalu. Setidaknya ada 33 jenis bahan yang termasuk dalam kategori citrus ini diantaranya : bargamot, bitter orange, chinotto, clementine, lemon, dan kaffir lime. Umumnya wewangian jeruk ini diletakan pada bagian top notes. Sebab memiliki aroma yang mencolok dan menyegarkan sehingga memberikan sensasi kesenangan. Esensial dari citrus ini juga dipercaya dapat membantu menjernihkan pikiran dan meningkatkan rasa optimisme sehingga tidak heran jika diletakan di bagian top notes. Beberapa parfum yang memiliki aroma citrus antara lain : Anna Sui Dolly Girl, Etienne Aigner Blue Emotion, dan D&G Light Blue.
2. Fruit, Vegetable, & Nuts
Fruit, Vegetable, & Nuts meliputi 3 jenis tumbuhan yang digabung ke dalam satu kategori. Sejak tahun 2000-an, wewangian buah-buahan menjadi sangat populer sehingga saat ini banyak parfum-parfum yang terdapat komposisi buah-buahan. Sebut saja Victoria Secret Scandalous, Avril Lavigne Forbidden Rose, Anna Sui Flight Of Fancy, dan masih banyak lagi.
Biasanya buah-buahan dan sayuran tahan terhadap proses penyulingan dan ekstraksi karena persentase air yang sangat tinggi dalam riasan alami mereka, dan mereka tetap menjadi aroma yang direkonstruksi dalam wewangian. Buah dan sayuran memberikan hasil aroma yang menyegarkan. Hingga saat ini setidaknya ada 126 tumbuhan dalam kategori buah, sayuran, dan kacang-kacangan yang biasa digunakan sebagai bahan parfum antara lain almond, apel, blueberry, coconut, dan mushroom.
3. Flower
Wewangian bunga memiliki peran penting dalam proses pembuatan parfum, hal ini dikarenakan hampir semua parfum di dalamnya terdapat komposisi wewangian bunga. Aroma bunga menambahkan kesan romantis dan feminim. Ekstrak alami dari bunga juga dipercaya dapat memperbaiki hubungan dengan alam dan meningkatkan spiritual.
Wewangian ini dikenal memiliki harga mahal, sebut saja bunga mawar dan melati. Hal ini dikarena kualitas esensialnya yang belum tertandingi serta dapat diolah dengan beberapa cara ekstraksi seperti ekstraksi pelarut, eunflerage, dan sulingan. Sebagian bunga yang diekstrak tidak dapat menghasilkan aroma intinya sehingga dilakukan cara lain seperti mereplikasi aroma di labolatorium. Bunga tersebut diantaranya bunga violet, bunga lili, eceng gondok, dan bunga teratai. Saat ini setidaknya ada 222 jenis bunga yang biasa digunakan sebagai bahan pembuatan parfum.
4. White Flower (Bunga Putih)
Ini merupakan sub kelompok dari wewangian bunga-bungaan, namun dipisahkan karena layak menjadi kategori khusus sebab bunga putih menjadi aroma dasar untuk seluruh sub kategori. Yang membedakan kategori bunga dan bunga putih bukanlah berdasarkan dari warna bunganya melainkan dari kandungan yang ada di dalamnya. Meskipun tidak dapat dipungkiri juga bahwa di kategori ini sebagian besar berwarna putih. Dasar adanya kategori ini mengacu pada bunga jeruk, melati, kacapiring, sedap malam, dan kamboja. Bunga putih memiliki aroma yang paling adiktif, subur, mewah dan memabukkan. Saat ini setidaknya terdapat 27 bahan dasar bunga putih yang biasa digunakan sebagai bahan pembuatan parfum diantaranya : datuna, frangipani, gardenia, dan bunga lily.
5. Green, Herbs, Fougere
Green merupakan wangi dedaunan yang diklasifikan memiliki aroma yang aneh dan unik seperti galbanum, daun ara, dan daun tomat. Sedangkan wewangian herbs atau biasa dikenal dengan wewangian aromatik seperti rosemary, thyme, mint, dan kemangi. Terakhir yakni fougere atau pakis merupakan kategori tumbuhan pakis yang menghasilkan aroma pahit dan manis dengan karakter lembab dan sejuk. Hal ini menjadikan wewangian fougere sebagai aroma yang maskulin dan klasik. Jumlah bahan yang terdapat pada kategori ini sebanyak 133 jenis antara lain : agave, algae, aloevera, basil, dan celery.
6. Spicy
Kategori rempah ini sudah dikenal sejak lama, hal ini dikarenakan pada zaman dahulu banyak yang melakukan eksperimen wewangian dengan menggabungkan beberapa wewangian seperti rempah dan bunga. Hasilnya wewangian tersebut banyak disukai dan akhirnya menjadikan rempah sebagai bahan utama parfum yang banyak digunakan hingga saat ini. Umumnya wewangian rempah memiliki sensasi yang panas tetapi dengan durasi pendek. Aroma yang dihasilkan dari bahan rempah akan mengeluarkan wewangian yang mewah, elegan dan karismatik. Salah satu parfum yang mengandung bahan rempah yakni Christian Dior Fahrenheit. Hingga saat ini setidaknya terdapat 54 bahan rempah yang biasa digunakan untuk pembuatan parfum antara lain : cinnamon, cloves, coffee, dan ginger.
7. Sweet & Gourmand Smell
Kategori ini merupakan sub kelompok dari wewangian oriental, didominasi wewangian vanilla, permen karet, cookies, krim, dan karamel yang menggoda. Ini membayangkan seperti makanan penutup seperti ice cream yang disulap menjadi parfum. Parfum “gourmand” pertama yang sukses adalah Angel, diluncurkan pada tahun 1992, yang menghasilkan efek karamel dan cokelat melalui penggunaan etil maltol (aroma permen kapas / gula karamel). Beberapa bahan yang termasuk dalam kategori ini antara lain : biscuit, bread, brown sugar, bubble gum, caramel, dan cookie. Setidaknya ada 70 bahan dasar parfum yang masuk dalam kategori Sweet & Gourmand Smell ini.
8. Wood & Moses
Selanjutnya adalah kategori Wood (kayu) dan Moses (Lumut) merupakan kategori bahan parfum yang saat ini juga banyak digunakan dalam pembuatan parfum khususnya untuk parfum pria dan parfum timur tengah. Bahan-bahan parfum dari kayu-kayuan yang sering ditemukan diantaranya kayu cendana, cedar, gaharu, dan rosewood. Parfum yang didominasi oleh wewangian kayu-kayuan akan menghasilkan aroma yang hangat dan maskulin. Beberapa kayu dapat diolah secara alami melalui proses ekstraksi dan sebagian lainnya dilakukan dengan proses sintetis dengan pertimbangan kelestarian dan efisiensi biaya. Saat ini setidaknya ada 97 kayu-kayuan dan lumut yang digunakan sebagai bahan pembuatan parfum.
Baca juga : Kenapa Harus Menggunakan Parfum?
9. Resin & Balsams
Resin & Balsam salah satu kategori bahan parfum kuno yang sudah digunakan sejak lama, sering kali menjadi dasar aroma dari wewangian oriental. Ia dikategorikan sebagai Resin & Balsam sesuai dengan karakter aromatiknya. Bahan lembut berbau balsamic termasuk vanilla, benzoin, Peru balsam, Tolu balsam memiliki aroma yang lembut. Aroma dalam kategori ini memperbaiki bunga agar tahan lebih lama, dan berkat karakteristiknya bila digunakan dalam jumlah banyak, mereka menghasilkan semi-Oriental atau floriental. Wewangian ini dihasilkan dari getah kayu yang mengkristal. Hingga saat ini terdapat sebanyak 33 jenis yang biasa digunakan untuk pembuatan parfum diantaranya obalium, rubber, styrax, dan labdanum.
10. Musk, Amber, & Animalic Smell
Istilah Animalic mengacu pada wewangian mentah dari hewan-hewan seperti bagian tubuh rusa, castoreum, ambergris dan musang. Tetapi untuk mencegah kerusakan alam dan melestarikan hewan-hewan tersebut maka terdapat aturan yang melarang menggunakan bahan-bahan tersebut. Sebagai solusinya maka dibuat bahan sintetis yang menyerupai aroma tersebut. Meski demikian, tidak semua bahan yang berasal dari hewan dibatasi, misalnya amber yang dihasilkan dari paus sperma tidak dibatasi tetapi langka dan memiliki harga yang sangat mahal.
Adapun beberapa hewan lain yang tidak dibatasi untuk diekploitasi karena tidak membahayakan hewan tersebut diantaranya pewarna bulu kambing, kerang laut panggang, dan lilin lebah dari sarang lebah. Beberapa tumbuhan, seperti Angelica dan Ambrette Seeds, juga menghasilkan senyawa berbau hewani yang meniru musk. Ada 39 bahan dari kategori ini yang tergabung dalam bahan alami dan sintetis.
11. Beverages
Aroma minuman memberikan efek lezat dan menggugah selera, sering kali dikombinasikan dengan aroma bunga dan buah atau wewangian “gurih” yang menggoda indera perasa. Kategori ini juga terinspirasi dari pemanfaatan bahan-bahan yang menjadi bagian dari resep untuk minuman tertentu (Coca Cola, misalnya, di mana jus jeruk nipis, ekstrak vanila, kayu manis, neroli, jeruk, ketumbar, dan pala) juga dapat digunakan untuk bahan pembuatan parfum. Sejauh ini terdapat 52 bahan minuman yang biasa digunakan sebagai bahan pembuatan parfum, baik yang alami ataupun sintetis.
12. Natural & Syntethic, Popular & Weird
Ini dapat dideskripsikan sebagai wewangian yang tidak umum digunakan seperti bubuk, bau tanah, dan beberapa bau tidak biasa yang dapat ditemukan dalam komposisi parfum. Saat ini terdapat 105 bahan parfum yang masuk dalam kategori Natural & Syntethic, Popular & Weird diantaranya aroma aspal, asap rokok, api, tanah, salju, dan batu bata.
Nah itulah 12 kategori bahan parfum yang biasa digunakan dalam proses pembuatan parfum yang diambil dari laman fragrantica.com, semoga bermanfaat!
12 Kategori Bahan Dasar Parfum Yang Harus Kamu Ketahui!